Pertemuan
4-6
Pengenalan Internet
1.
Pengenalan Browser
WWW
adalah layanan yang paling sering digunakan dan memiliki perkembangan yang
sangat cepat karena dengan layanan ini kita bisa menerima informasi dalam
berbagai format (multimedia). Untuk mengakses layanan WWW dari sebuah komputer
(yang disebut WWW server atau web server) digunakan program web client yang
disebut web browser atau browser saja. Jenis-jenis browser yang sering
digunakan adalah: Netscape Navigator/Comunicator, Internet Explorer, NCSA
Mosaic, Arena, Lynx, dan lain-lain.
Tool bar :
back – kembali ke
halaman sebelumnya
forward – menuju ke halaman berikutnya stop – membatalkan browsing refresh – mengulang kembali browsing yang gagal dengan alamat yang sama home – kembali ke tampilan pertama |
3.
Surfing / Browsing
Surfing merupakan
istilah umum yang digunakan bila menjelajahi dunia maya atau web. Tampilan web
yang sangat artistik yang tidak hanya menampilkan teks tapi juga gambar-gambar
yang di tata sedemikian rupa sehingga
selalu membuat betah netter untuk surfing berjam-jam. Karena itu para netter
harus sangat memperhitungkan rencana web mana saja yang akan dikunjungi atau
batasi informasi yang ingin diakses, karena bila tidak netter akan tersesat
kedalam rimba informasi yang maha luas.
4. Langkah-Langkah dalam Browsing
1.
Klik double pada icon Internet Explorer.
2.
Pastikan nama situs yang akan Anda browsing, mis. Situs berita
islam eramuslim
3. Ketikkan
nama situs tersebut (www.eramuslim.com) pada kolom address.
.
4. Tekan 'enter'. Atau klik tombol
5. Tunggu beberapa saat hingga tampilan keseluruhan selesai dan tertulis 'Done' di Status Bar.
(tampilannya akan seperti di bawah ini)
6.
Jika ingin membuka halaman baru dengan
page yang sama, dapat dilakukan dengan cara: klik File pada menu, klik New,
dan klik Window. Atau dengan Menekan tombol Ctrl+N
7.
Jika sudah selesai, Internet Explorer ditutup dengan cara mengklik
'Close' pada menu files
Untuk menyimpan data di situs
yang sedang terbuka bisa dilakukan dengan 3 cara :
1.
Simpan ke hard disk dengan meng-klik
►
FILE
►
Save As, dan pilih folder untuk penyimpanan
► Save dan anda bisa membukanya kembali
dirumah/rental sesuai dengan aslinya dengan penuh gambar ( formatnya
ber-ekstensi *.html)
2.
Bila anda hanya membutuhkan text-nya saja dan imagenya nggak perlu
(file yang dihasilkan dengan penyimpanan cara (1) sangat besar) maka anda bisa
mengambil teksnya saja dengan cara :
► High light (sorot)
text-nya copy (Ctrl+C) dan pastekan (Ctrl+V) di Ms Word
3.
Bila anda seorang programmer komputer yang menginginkan program
asli dari tampilan website tsb anda dapat melakukan :
► Klik kanan teks tsb, akan muncul Menu Pop
Up Buka kode html-nya dengan klik View Source
►
Source Code Akan muncul pada NotePad, kemudian simpan filenya dengan
:
► File
, Save, Pada file name, ganti extension file txt dengan htm
Search engine adalah salah satu fasilitas
internet yang dijalankan melalui browser untuk mencari informasi yang kita
inginkan. Search engine menampung database situs-situs dari seluruh dunia yang
jumlahnya milyaran halaman web, cukup dengan memasukkan kata kunci-nya maka
search engine akan menampilkan beberapa link situs yang disertai dengan
keterangan singkat.
Langkah mengaktfikan dan
menggunakan search engine Google:
2.
Pada kolom ketikkan kata kunci informasi yg ingin dicari mis. Teknologi+Islami
1. Tekan Enter atau klik
tombol Mesin Cari Google (Google Search)
2.
Situs search engine tsb akan menampilkan maksimal 10 link situs
yang berkaitan dengan kata kunci.
3.
Pilih link yang menurut anda tepat dengan cara mengerakkan mouse
pada halaman web, bila tanda mouse berubah mejadi gambar tangan (G) pada text atau gambar tertentu,
itu menandakan bahwa teks atau gambar tersebut merupakan link, kalau kita klik
link tersebut, maka halaman akan
berganti sesuai dengan link yang kita klik.
Apakah
halaman web yang terbuka menyajikan informasi yang kita cari, bila ya simpan,
bila tidak maka kembali lagi ke halaman sebelumnya dengan meng-klik ikon back
PENGERTIAN
DAN FUNGSI ISP, WEB, MODEM DAN LINE TELEPON
INTERNET SERVICE PROVIDER (ISP)
1.
Pengertian ISP
Internet Service
Provider (ISP) atau Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah sebuah perusahaan
atau sebuah organisasi yang menyediakan jasa layanan koneksi akses internet
untuk perseorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain - lain.
2.
Fungsi ISP
- Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan
internet.
- Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.
- Menyediakan modem untuk dial-up.
- Menghubungkan seorang user ke layanan informasi World Wide
Web (www).
- Memungkinkan seorang user menggunakan layanan surat
elektronik (e-mail).
- Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via
internet.
- Memberi tempat untuk homepage.
- ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan
menerapkan sistem antivirus untuk pelanggannya.
WEB
1.
Pengertian WEB
Website atau
situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data
teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi
informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari
pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu
berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik
serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan,
sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi
pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja,
sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
2.
Fungsi WEB
- Media Promosi : Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi
media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine
atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website
dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline
seperti koran atau majalah.
- Media Pemasaran : Pada toko online atau system
afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena
dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko
online diperlukan modal yangr relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24
jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak
ditempat, serta dapat diakses darimana saja.
- Media Informasi : Website portal dan radio atau tv online
menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana
saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih
luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio
atau televisi yang bersifat lokal.
- Media Pendidikan : Ada komunitas yang membangun website
khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah
misalnya wikipedia.
- Media Komunikasi : Sekarang banyak terdapat website
yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat
memberikan fasilitas fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi
informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.
MODEM
1.
Pengertian Modem
Modem
berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang
mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan
penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang
disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya,
namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk
komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk
sinyal digital diberikan kepada modem untuk
diubah menjadi sinyal analog, ketika modem menerima data dari
luar berupa sinyal analog, modem mengubahnya kembali ke sinyal digital supaya
dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat
dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal
analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada
komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem
eksternal
dan modem internal.
2.
Fungsi Modem
Fungsi modem yaitu untuk mengubah sinyal
digital menjadi sinyal suara dan juga sebaliknya. sekarang ini modem telah
berkembang dengan berbagai fasilitas yang cukup bermanfaat, misalnya voice
modem. Dengan adanya fasilitas voice modem ini, maka fungsi modem bukan hanya
sebagai penyambung ke internet tetapi lebih dari itu, modem dapat juga menjadi
saluran audio, radio, percakapan telepon dan streaming video.
LINE TELEPON
1.
Pengertian Line Telepon (Saluran Telepon)
Saluran
telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk
menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan saluran telepon ini juga
diikuti dengan penggunan modem dial up. Saat ini, kita tidak harus mendaftar
lagi ke ISP, misalnya dengan menggunakan paket Telkomnet Instant yang secara
langsung dapat melakukan akses internet.
2.
Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon)
Fungsi Line Telepon (Saluran
Telepon) untuk menghubungkan komputer dengan internet.
Pertemuan
7-8
IP ADDRESS DAN
SUBNETTING
1.
IP Address Versi
4 (IPV4)
IP address digunakan sebagai alamat dalam
hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi
yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di
seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan
identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer
memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka
kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk
setiap interfacenya.
Format Penulisan IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit
yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut
sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan,
sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan
oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap
bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan
suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP
Address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4
milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di
seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP
Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host
(host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang
lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID
yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network
bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian
network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address
dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas
E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap
jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D
digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental.
Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut :
Bit
pertama IP Address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang
host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari
0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat
menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat
dilukiskan pada gambar berikut ini :
Ø
Dua bit IP address kelas B selalu
diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191.Network ID
adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada
komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID
= 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx
sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap
network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
|
128-191
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
|
10nnnnnn
|
nnnnnnnn
|
hhhhhhhh
|
hhhhhhhh
|
IP address kelas B
Ø IP
address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri 24 bit
dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 host.
|
192-223
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
|
110nnnnn
|
Nnnnnnnn
|
nnnnnnnn
|
Hhhhhhhh
|
IP address kelas C
Ø IP
address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP
address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara
224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group
yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah
network ID dan host ID.
Ø IP
address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP
address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah
Network Prefix, yang digunakan uk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash "/" yang
diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal
untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan
192.168/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal
host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan
tidak boleh digunakan untuk pengenal host.Address tersebut adalah :
Network Address. Address ini
digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk
host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan
diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah 192.168.0.0.
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir
menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada
Internet. Router cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke
router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam
proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota
tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan
jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address. Address ini
digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh
host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh
datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses dataram tersebut,sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana
jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada
networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerjas host
pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama.Oleh karena
itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast,
maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut.
Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast
address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP address
untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan
kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat
bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address
192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya adalah 192.168.255.255 (2
segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111,
sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang di broadcast biasanya
adalah informasi routing.
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam
menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
·
Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai
alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk
menunjuk dirinya sendiri.
·
Network ID dan host id tidak boleh sama dengan
255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan
sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh
jaringan.
·
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan
suatu host.
·
Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang
memiliki host ID yang sama.
2.
Subnetting
Untuk beberapa
alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network
dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi
dari subunetting adalah "memindahkan" garis pemisah antara bagian
network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host
dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network
menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan
sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada
dalam tiap network tersebut.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi
perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router
IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda
hanya jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu,
dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan
pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada
setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Suatu subnet didefinisikan dengan
mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur
subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang
dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh
bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai
network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on),
sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu
IP Address kelas A dengan nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat tabel
berikut :
|
44
|
132
|
1
|
20
|
|
00101100
|
10000100
|
00000001
|
00010100
|
|
IP
Address
|
|||
|
255
|
255
|
0
|
0
|
|
11111111
|
11111111
|
00000000
|
00000000
|
|
Subnet
Mask
|
|||
|
44
|
132
|
0
|
0
|
|
00101100
|
10000100
|
00000000
|
00000000
|
|
Network
Address
|
|||
|
44
|
132
|
255
|
255
|
|
00101100
|
10000100
|
11111111
|
11111111
|
|
Broadcast
Address
|
|||
subnetting 16 bit Pada IP Address
Kelas A
Dengan aturan
standar, nomor network IP Address ini adalah 44 dan nomor host adalah 132.1.20.
Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang
terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan di implementasikan subnet
mask sebanyak 16 bit 255.255.0.0 (Hexa = FF.FF.00.00 atau Biner =
11111111.11111111.00000000.00000000 ). Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama
dari subnet mask tersebut berharga 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan
demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask
tersebut akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan berubah menjadi
44.132 dan nomor host menjadi 1.20. Kapasitas maksimum host yang langsung
terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu host.
Subnet mask di
atas identik dengan standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask
tersebut pada satu network kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan
kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang
lebih jauh seperti 255.255.255.0 (24 bit) pada kelas A akan menghasilkan jumlah
network yang lebih besar (lebih dari 65 ribu network) dengan kapasitas
masing-masing subnet sebesar 256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-bagi
lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi
seperti untuk 25 bit (255.255.255.128), 26 bit (255.255.255.192), 27 bit
(255.255.255.224) dan seterusnya.
Subnetting
dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP
Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan
Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host
berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1.
Seperti yang telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah alamat
network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu
mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang
dibutuhkannya hanyalah address
dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut.
Ilustrasi mengenai subnetting, network address dan broadcast address dapat
dilihat pada Tabel di bawah. Dari tabel dapat disimpulkan bagaimana nomor
network standard dari suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet
address melalui subnetting.
Tabel
5.1 Beberapa kombinasi IP Address
|
IP Address
|
Network
Address standard
|
Subnet
Mask
|
Interpretasi
|
Broadcast
Address
|
|
44.132.1.20
|
44.0.0.0
|
255.255.0.0(16 bit)
|
Host 1.20 pada
subnet 44.132.0.0
|
44.132.255.255
|
|
81.50.2.3
|
81.0.0.0
|
255.255.255.0 (24 bit)
|
Host 3 pada subnet 81.50.2.0
|
81.50.2.255
|
|
192.168.2.100
|
192.168.0.0
|
255.255.255.128 (25 bit)
|
Host 100 pada subnet 192.168.2.0
|
192.168.2.127
|
|
192.168.2.130
|
192.168.0.0
|
255.255.255.192 (26 bit)
|
Host 130 pada subnet 192.168.2.128
|
192.168.2.191
|








Tidak ada komentar:
Posting Komentar