Sistem Operasi Jaringan
KEAMANAN SISTEM OPERASI
Keamanan pada system operasi merupakan kebutuhan yang sangat
utama dan penting, bayangkan jika sebuah system operasi tidak dilengkapi dengan
keamanan yang mumpuni,maka system operasi yang ada pada computer tersebut akan
selalu mendapat serangan dari virus, spam, worm, dan lain-lain.
Pengamanan
termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis. Keamanan sistem
terbagi menjadi 3, yaitu:
1.
Keamanan eksternal, berkaitan dengan
pengamanan fasilitas computer dari penyusup, bencana alam, dll.
2.
Keamanan interface pemakai,
berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses program dan data.
3.
Keamanan internal, berkaitan dengan
pengaman beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi
untuk menjaga integritas program dan data.
Pada
keamanan, terdapat 2 masalah penting, yaitu:
1. Kehilangan data dapat disebabkan oleh:
§ Bencana: kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, kerusuhan,
dll.
§ Kesalahan perangkat keras: tidak berfungsinya pemroses,
disk/tape tidak terbaca, kesalahan program.
§ Kesalahan manusia: kesalahan memasukkan data, eksekusi
program yang salah.
2.
Penyusup, terdiri dari:
§ Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tidak
diotorisasi.
§ Penyusup aktif, yaitu mengubah data yang tidak otorisasi.
Keamanan system operasi dapat kita dapatkan dengan
menggunakan protocol user, proaktif
password, firewall, enkripsi yang mendukung, logging, mendeteksi penyusup, dan
keamanan system file. User Datagram Protocol salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP
yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.
Karakteristik User datagram protocol memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
· Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang
hendak berukar informasi.
· Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap
pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing,
atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah
didefinisikan.
· UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke
sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
· UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
Penggunaan
UDP UDP juga sering digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti berikut :
· Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk
menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi
membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah
fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
· Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan
keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data
yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun
menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File
Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS).
· Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol
ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
· Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang
tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi
broadcast pun dimungkinkan.
Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Ancaman-ancaman
canggih terhadap sistem computer adalah program yang mengeksploitasi kelemahan
sistem komputer. Ancaman-ancaman tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori,
yaitu:
1. Program-program yang memerlukan program inang (host program)
2.
Program-program yang tidak
memerlukan program inang. Program sendiri yang dapat dijadwalkan dan dijalnkan
oleh sistem operasi.
Program-program yang memerlukan inang, antara lain.
1.
Logic Bomb, yaitu logic yang
ditempelkan pada program computer agar memerikasa suatu kumpulan kondisi di
sistem. Ketika kondisi-kondisi terpenuhi, logic mengeksekusi suatu fungsi yang
menghasilkan aksi-aksi tak terotorisasi.
2.
Trapdoor, yaitu titik masuk tak
terdokumentasi rahasia di suatu program untuk memberikan akses tanpa
metode-metode otenfikasi normal.
3.
Trojan Horse, yaitu rutin tak
terdokumentasi rahasia ditempelkan salam satu program berguna ini biasanya
berupa replica atau duplikat virus. Trojan dimasukkan sebagai virus karena
sifat program yang tidak diinginkan dan bekerja dengan sendirinya pada sebuah
computer. Sifat Trojan adalah mengkontrol computer secara otomatis.
4.
Virus, yaitu kode yang ditempelkan
dalam satu program yang menyebabkan pengkopian dirinya disisipkan ke satu
program lain atau lebih. Program menginfeksi program-program lain dengan
memodifikasi program-program tersebut. Modifikasi itu termasuk memasukkan
kopian program virus yang kemudian dapat menginfeksi program-program lain.
Sedangkan
yang termasuk program-program yang tidak memerlukan inang atau independent
adalah:
1.
Bacteria, yaitu program yang
mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria
tidak secara eksplisit merusak file, bacteria bereproduksi secara eksponensial,
mengakibatkan penolakan pengaksesan pemakai ke sumber daya.
2.
Worm, yaitu program yang dapat
mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian dari computer ke computer lewat
hubungan jaringan. Network worm menggunakan jaringan untuk menyebarkan dari sistem
ke sistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku
seperti virus, bacteria atau Trojan horse atau melakukan sejumlah aksi
menjengkelkan.
VIRUS
Masalah
yang ditimbulkan adalah virus sering merusak sistem computer seperti menghapus
file, partisi disk atau mengacaukan program. Scenario perusakan oleh virus
1. Blackmail
2. Denial of Service selama virus masih berjalan
3. Kerusakan permanent pada hardware
4. Competitor computer
5. Sabotase.
Virus mengalami siklus hidup 4 fase, yaitu:
1. Fase tidur (dormant phase)
2. Fase propagasi (propagation phase)
3. Fase pemicu (triggering phase)
4. Fase eksekusi (execution phase).
Sekali
virus telah memasuki sistem dengan menginfeksi satu program, virus berada dalam
posisi menginfeksi beberapa atau semua file exe lain di sistem itu saat program
yang terinfeksi dieksekusi. Kebanyakan virus mengawali infeksi melalui
pengkopian disk yang telah terinfeksi virus.
Klasifikasi tipe virus adalah sebagai berikut.
1.
Parasitic Virus, merupakan virus
tradisional dan bentuk virus yang paling sering. Tipe ini mencatolkan dirinya
ke file exe.
2.
Memory-resident virus, virus
memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus
menginfeksi setiap program yang dieksekusi.
3.
Boot Sector Virus, virus menginfeksi
master boot record atau boot record dan menyebarkan saat sistem di boot dari
disk yang berisi virus.
4.
Stealth Virus, virus yang bentuknya
telah dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari deteksiperangkat lunak
antivirus.
5.
Polymorphic Virus, virus bermutasi
setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak
dimungkinkan.
Solusi
ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan, pencegahan dapat mereduksi
sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan, maka pendekatan berikutnya yang
dapat dilakukan adalah:
1. Deteksi
2. Identifikasi
3. Penghilangan
Firewall adalah adalah suatu sistem perangkat lunak yang
mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan
mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api
diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang
(gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan Internet.
Tembok-api digunakan untuk membatasi atau mengontrol akses
terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak
luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem
yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang berbeda.
Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke
Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka
perlindungan terhadap perangkat digital perusahaan tersebut dari serangan para
peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi kenyataan.
Jenis-Jenis Firewall :
·
Personal Firewall: Personal Firewall
didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses
yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi
sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total,
dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat
proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa
produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan
jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah
MicrosoftWindows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows
XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack
1),Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain.
Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet
Filter Firewall dan Stateful Firewall.
·
Network Firewall: Network Firewall
didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan.
Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasiatau
sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh
dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server
(ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf
dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems,
Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris.
Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Firewall
memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, diantaranya adalah :
·
Mengatur dan mengontrol lalu lintas
jaringan.
·
Melakukan autentikasi terhadap akses.
·
Melindungi sumber daya dalam
jaringan privat.
·
Mencatat semua kejadian, dan
melaporkan kepada administrator.
Enkripsi
Enkripsi adalah proses mengacak data
sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak lain. Pada kebanyakan proses enkripsi,
Anda harus menyertakan kunci sehingga data yang dienkripsi dapat didekripsikan
kembali. Ilmu yang mempelajari teknik enkripsi disebut kriptografi. Gambaran
sederhana tentang enkripsi, misalnya mengganti huruf a dengan n, b dengan m dan
seterusnya. Model penggantian huruf sebagai bentuk enkripsi sederhana ini
sekarang tidak dipergunakan secara serius dalam penyembunyian data.
ROT-13 adalah program yang masih
suka dipergunakan. Intinya adalah mengubah huruf menjadi 23 huruf didepannya.
Misalnya b menjadi o dan seterusnya. Pembahasan enkripsi akan terfokus pada
enkripsi password dan enkripsi komunikasi data.
Cara Mengamankan Jaringan Dalam
mengamankan sebuah jaringan, ada beberapa hal yang harus dilindungi secara
extra, diantaranya adalah :
1. Keamanan Shared Directory File
Registry merupakan bagian yang sangat vital di dalam sistem operasi
windows.karena disinilah windows menyimpan configurasi windowsnya.selama
komputer beroperasi,ia akan menggunakan registry sebagai acuan.didalam registry
terdapat sejumlah informasi seperti profil pengguna komputer,pengaturan
perangkat keras(hardware),daftar program yang terinstall,dan pengaturan
properties.semua informasi ini tersusun rapi didalam registry.semua informasi
ini tersusun atas beberapa parameter,berbentuk kode bilangan (biner,desimal,dan
heksadesimal).selain itu juga terdapat value entry yang wujudnya berupa expand
string,multistring dan fixed string.
Bagi seorang yang ahli dalam
tweaking windows,mengubah dan mengedit registry sudah menjadi hal yang biasa.bahkan
mereka bisa berkreasi dengan mengedit registry di windows.seperti menghilangkan
sistem properties pada windows,mengubah tampilan windows,dan masih banyak
lagi.hanya dengan mengetikkan regedit pada jendela Run maka dalam sekejap
jendela registry langsung terpampang.yang penting dalam mengedit dan mengubah
nilai reistry adalah ketelitian.
Tapi itu bagi yang sudah benar benar
memahaminya.bagi kita yang masih awam dengan registry,jangan sekali kali
mencoba untuk mengedit dan mengubah nilai nilai yang ada di registry.jangan
menganggap itu sebagai hal yang sepele.karena sekali anda salah dalam mengedit
dan mengganti registry maka windows menjadi tidak stabil dan ada beberapa
program yang tidak dapat berjalan dengan semestinya.bahkan yang paling parah anda
tidak dapat lagi masuk ke windows.Jika sudah terjadi hal seperti ini,satu
satunya jalan adalah install ulang.
1.1.
Password
Pemakai memilih satu kata kode,
mengingatnya dan mengetikkan saat akan mengakses sistem komputer. Saat
diketikkan, komputer tidak menampilkan di layar.
Teknik ini mempunyai kelemahan yang
sangat banyak dan mudah ditembus. Pemakai cenderung memilih password yang mudah
diingat. Seseorang yang kenal dengan pemakai dapat mencoba login dengan sesuatu
yang diketahuinya mengenai pemakai.
Dalam percobaan menyatakan proteksi
password dapat ditembus dengan mudah. Percobaan yang dilakukan adalah:
·
Terdapat file berisi nama depan,
nama belakang, nama jalan, tempat lahir, tanggal lahir, dll.
·
Isi file dicocokan dengan file
password Hasil percobaan menunjukkan lebih dari 86% cocok dengan password yang
digunakan pemakai di file password.
Upaya untuk lebih mengamankan
proteksi/password, antara lain:
1. SALTING
Menambahkan
string pendek ke string password yang diberikan pemakai sehingga mencapai
panajng tertentu.
2. One-Time Password
§
Pemakai harus mengganti password
secara teratur. Upaya ini untuk membatasi peluang password telah diketahui atau
dicoba-coba pemakai lain.
§
Pemakai mendapat satu buku berisi
daftar password. Setiap kali pemakai login, pemakai menggunakan password
ebrikutnya yang terdapat di daftar password.
§
Pemakai direpotkan keharusan menjaga
agar buku password-nya jangan sampai dicuri.
3. Satu Daftar Panjang Pertanyaan dan
Jawaban
Variasi pada password adalah
mengharuskan pemakai memberi satu daftar panjang dan jawabannya.
Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya
dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tidak perlu menuliskan
di kertas.
Beberapa contoh pertanyaan: Apa nama
kecil ayah Anda?, Siapa nama pahlawan
Anda waktu kecil?, Dll.
Pada saat login, komputer memilih
salah satu dari pertanyaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan
memeriksa jawaban yang diberikan.
4. Tantangan-Tanggapan (Chalenge-Response)
Pemakai diberi kebebasan memilih
algoritma. Algoritma dapat berbeda di pagi, sore dan hari berbeda dari terminal
berbeda.
1.2.
Identifikasi Fisik
Pendekatan
lain adalah memeriksa yang dimiliki pemakai:
Ø Kartu Berpita Magnetik (Magnetic
Card)
Ø Sidik
Fisik (sidik jari, sidik suara, analisis
panjang jari, pengenalan visual dengan kamera, dll).
Ø Analisis
Tanda tangan (disediakan
papan dan pen khsusus)
Ø Analisis
Suatu yang Dipunyai Pemakai (misalnya
urine)
o
Pendekatan pengeamanan yang bagus,
tapi tidak diterima secara psikologi
Ø Analisis Darah
o
Pendekatan ini relatif aman tetapi
tidak diterima
1.3.
Pembatasan
Pembatasan-pembatasan dapat
dilakukan sehingga memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tidak diotorisasi.
Misalnya:
Ø Pembatasan
login
Login hanya diperbolehkan: pada
terminal tertentu, hanya pada waktu dan hari tertentu.
Ø Pembatasan
dengan call-back
Login
dapat dilakukan siapapun. Bila telah sukses login, sistem segera memutuskan
koneksi dan memanggil nomor telepon yg telah disepakati.
Ø Pembatasan
jumlah usaha login
Login
dibatasi sampai 3 kali dan segera dikunci dan diberitahukan ke administrator.
Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan: waktu pemakaian login,
terminal dimana pemakai login.
Sistem Keamanan pada Linux
Komponen Arsitektur Keamanan Linux :
1.
Account Pemakai (user account)
Keuntungan :
· Kekuasaan dalam satu account yaitu root, sehingga mudah
dalam administrasi system.
·
Kecerobohan salah satu user tidak
berpengaruh kepada system secara keseluruhan.
· Masing-masing
user memiliki privacy yang ketat
Macam User :
Root : kontrol system file, user, sumber daya
(devices) dan akses jaringan
User : account dengan kekuasaan yang diatur oleh root
dalam melakukan aktifitas dalam
system.
Group : kumpulan user yang memiliki hak sharing yang
sejenis terhadap suatu devices
tertentu.
2.
Kontrol Akses secara Diskresi
(Discretionary Access control)
Discretionary Access control (DAC)
adalah metode pembatasan yang ketat, yang meliputi :
· Setiap account memiliki username dan password sendiri.
· Setiap file/device memiliki atribut(read/write/execution)
kepemilikan, group, dan user umum.
Jika kita lakukan list secara detail
menggunakan $ls –l, kita dapat melihat penerapan DAC pada file system linux :
d rw- - -x
- - - 5 fade
users 1024 Feb 8 12:30 Desktop
- rw- r - -
r - - 9 Goh hack
318 Mar 30 09:05 borg.dead.letter
-
|
rw-
|
r - -
|
r - -
|
9
|
Goh
|
hack
|
318
|
Mar
|
30
|
09:05
|
borg.dead.letter
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
|||
Keterangan
:
|
|||||||||||||
1
=
|
tipe dari
file ; tanda dash ( - ) berarti file biasa, d berarti directory, l berarti
file link, dsb
|
5
=
6
=
7
=
|
Jumlah link file
Nama pemilik (owner)
Nama Group
|
||||||||||
2
=
|
Izin akses untuk owner (pemilik),
r=read/baca, w=write/tulis, x=execute/eksekusi
|
8
=
9
=
10
=
|
Besar file dalam byte
Bulan dan tanggal update terakhir
Waktu update terakhir
|
||||||||||
3
=
|
Izin akses untuk group
|
11
=
|
Nama file/device
|
||||||||||
4
=
|
Izin akses untuk other (user lain
yang berada di luar group yang didefinisikan sebelumnya)
|
||||||||||||
Perintah-perintah penting pada DAC :
· Mengubah izin akses file :
1. bu : chmod < u | g | o > < + | - > < r | w
| e > nama file,
contoh :
chmod u+x
g+w o-r borg.dead.letter ; tambahkan akses eksekusi(e) untuk user (u),
tambahkan juga akses write(w) untuk group (g) dan kurangi izin akses read(r)
untuk other(o) user.
2. chmod metode octal, bu: chmod - - - namafile , digit
dash ( - ) pertama untuk izin akses user, digit ke-2 untuk izin akses group dan
digit ke-3 untuk izin akses other, berlaku ketentuan : r(read) = 4, w(write) =
2, x (execute) = 1 dan tanpa izin akses = 0.
Contoh :
Chmod 740
borg.dead.letter
Berarti :
bagi file borg.dead.letter berlaku
digit ke-1 Ã 7=4+2+1=izin
akses r,w,x penuh untuk user.
digit ke-2 Ã 4=4+0+0=izin
akses r untuk group
digit ke-3 Ã 0=0+0+0=tanpa
izin akses untuk other user.
· Mengubah kepemilikan : chown
· Mengubah kepemilikan group : chgrp
· Menggunakan account root untuk sementara :
~$su ; system akan meminta password
password : **** ;
prompt akan berubah jadi pagar, tanda login sebagai root
· Mengaktifkan shadow password, yaitu membuat file /etc/passwd
menjadi dapat dibaca (readable) tetapi tidak lagi berisi password, karena sudah
dipindahkan ke /etc/shadow
Contoh tipikal file /etc/passwd setelah diaktifkan
shadow:
…
root:x:0:0::/root:/bin/bash
fade:x:1000:103: , , , :/home/fade:/bin/bash
…
Lihat user fade, dapat kita baca
sebagai berikut :
username : fade
Password : x
User ID (UID) : 1000
Group ID (GUID) : 103
Keterangan tambahan :
-
Home directory :
/home/fade
Shell default :
/bin/bash
Password-nya bisa dibaca (readable), tapi berupa huruf x
saja, password sebenarnya disimpan di file /etc/shadow dalam keadaan
dienkripsi :
…
root:pCfouljTBTX7o:10995:0:::::
fade:oiHQw6GBf4tiE:10995:0:99999:7:::
…
Perlunya Pro
aktif password
Linux menggunakan metode DES (Data
Encription Standart) untuk password-nya. User harus di training dalam memilih
password yang akan digunakannya agar tidak mudah ditebak dengan program-program
crack password dalam ancaman bruto force attack. Dan perlu pula ditambah dengan
program Bantu cek keamanan password seperti :
· Passwd+ :
meningkatkan loging dan mengingatkan user jika mengisi password yang mudah
ditebak, ftp://ftp.dartmouth.edu/pub/security
· Anlpasswd :
dapat membuat aturan standar pengisian password seperti batas minimum, gabungan
huruf besar dengan huruf kecil, gabungan angka dan huruf dsb, ftp://coast.rs.purdue.edu/pub/tools/unix/
3.
Kontrol akses jaringan (Network
Access Control)
alat pengontrolan akses antar
jaringan yang membuat linux dapat memilih host yang berhak / tidak berhak
mengaksesnya.
Fungsi Firewall linux :
· Analisa dan filtering paket
Memeriksa paket TCP, lalu
diperlakukan dengan kondisi yang sudah ditentukan, contoh paket A lakukan
tindakan B.
· Blocking content dan protocol
Bloking isi paket seperti applet
java, activeX, Vbscript, Cookies
· Autentikasi koneksi dan enkripsi
Menjalankan enkripsi dalam identitas
user, integritas satu session dan melapisi data dengan algoritma enkripsi
seperti : DES, triple DES, Blowfish, IPSec, SHA, MD5, IDEA, dsb.
Tipe firewall linux :
· Application-proxy firewall/Application Gateways
Dilakukan pada level aplikasi di
layer OSI, system proxy ini meneruskan / membagi paket-paket ke dalam jaringan
internal. Contoh : software TIS FWTK (Tursted Information System Firewall
Toolkit)
· Network level Firewall, fungsi filter dan bloking paket
dilakukan di router. Contoh : TCPWrappers, aplikasinya ada di /usr/sbin/tcpd.
Cara kerjanya :
Lihat isi file /etc/inetd.conf
:
...
telnet stream
tcp nowait
root /usr/sbin/telnetd
shell stream tcp nowait root /usr/sbin/rshd
pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/pop3d
dengan diaktifkan TCPwrappers maka
isi file /etc/inetd.conf :
...
telnet stream
tcp nowait
root /usr/sbin/tcpd in.telnetd
shell stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.rshd -L
pop3 stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd in.pop3d
…
setiap ada permintaan layanan jarak
jauh, dipotong dulu dengan pencocokan rule set yang telah diatur oleh tcp in,
jika memenuhi syarat diteruskan ke file yang akan diekseskusi, tapi jika tidak
memenuhi syarat digagalkan.
Pengaturan TCPWrapper dilakukan
dengan mengkonfigurasi 2 file, yaitu :
·
/etc/host.allow à host yang diperbolehkan mengakses.
·
/etc/host.deny à host yang tidak diperbolehkan mengakses.
4.
Enkripsi (encryption)
Penerapan Enkripsi di linux :
· Enkripsi password à menggunakan DES ( Data Encryption Standard )
· Enkripsi komunikasi data :
1.
Secure Shell (SSH) Ã
Program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan,
mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote dan memindahkan file dari satu
mesin ke mesin lainnya. Enkripsi dalam bentuk Blowfish, IDEA, RSA, Triple DES.
Isi SSH Suite :
· scp (secure shell copy) Ã mengamankan penggandaan data
· ssh (secure shell client) Ã model client ssh seperti
telnet terenkripsi.
· ssh-agent à otentikasi
lewat jaringan dengan model RSA.
· sshd (secure shell server) Ã di port 22
· ssh-keygen Ã
pembuat kunci (key generator) untuk ssh
Konfigurasi
dilakukan di :
· /etc/sshd_config (file konfigurasi server)
· /etc/ssh_config (file konfigurasi client)
2. Secure socket Layer (SSL)
à mengenkripsi data yang dikirimkan
lewat port http. Konfigurasi dilakukan di : web server APACHE dengan ditambah
PATCH SSL.
5.
Logging
Def : Prosedur dari
Sistem Operasi atau aplikasi merekam setiap kejadian dan menyimpan rekaman
tersebut untuk dapat dianalisa.
Semua file log linux disimpan di directory /var/log, antara
lain :
· Lastlog : rekaman
user login terakhir kali
·
last : rekaman user
yang pernah login dengan mencarinya pada file /var/log/wtmp
·
xferlog : rekaman
informasi login di ftp daemon berupa data wktu akses, durasi transfer file, ip
dan dns host yang mengakses, jumlah/nama file, tipe transfer(binary/ASCII),
arah transfer(incoming/outgoing), modus akses(anonymous/guest/user resmi),
nama/id/layanan user dan metode otentikasi.
· Access_log
: rekaman layanan http / webserver.
· Error_log
: rekaman pesan kesalahan atas service http / webserver berupa data jam dan
waktu, tipe/alasan kesalahan
· Messages : rekaman
kejadian pada kernel ditangani oleh dua daemon :
o Syslog à merekam semua program yang dijalankan,
konfigurasi pada syslog.conf
o Klog à menerima dan merekam semua pesan kernel
6.
Deteksi Penyusupan (Intrusion
Detection)
Def
: aktivitas mendeteksi penyusupan secara
cepat dengan menggunakan program khusus secara otomatis yang disebut Intrusion
Detection System
Tipe dasar IDS :
· Ruled based system : mencatat lalu lintas data jika sesuai
dengan database dari tanda penyusupan yang telah dikenal, maka langsung
dikategorikan penyusupan. Pendekatan Ruled based system :
o Preemptory
(pencegahan) ; IDS akan memperhatikan semua lalu lintas jaringan, dan langsung
bertindak jika dicurigai ada penyusupan.
o
Reactionary (reaksi) ; IDS hanya
mengamati file log saja.
· Adaptive system
: penerapan expert system dalam mengamati lalu lintas jaringan.
Program IDS :
· Chkwtmp : program
pengecekan terhadap entry kosong
· Tcplogd : program
pendeteksi stealth scan (scanning yang dilakukan tanpa membuat sesi tcp)
· Host entry
: program pendeteksi login anomaly (perilaku aneh) Ã bizarre behaviour (perilaku aneh), time anomalies (anomaly
waktu), local anomaly.
Sistem Keamanan pada Windows NT
Komponen Arsitektur Keamanan NT :
1. Adminisrasi User dan Group
Jenis Account User :
· Administrator
· Guest
· User
Jenis Account Gorup :
· Administrator
· Guest
· User
· Operator back-up
· Power user
· Operator server
· Operator account
· Operator printer
Hak User / Grup :
· Hak basic : acces computer from network, back-up
files/directory, change system time, logon locally, manage auditing and
security, log (event viewer), restore files and directory, shutdown system,
take ownership files or other object, dll.
· Hak advance : access service and kernel untuk kebutuhan
pengembangan system.
2. Keamanan untuk system File
A. NTFS :
· Cepat dalam operasi standar file (read – write – search)
· Terdapat system file recovery, access control dan permission.
· Memandang obyek sebagai kumpulan atribut, termasuk
permission access.
B. Proteksi untuk integritas data
Transaction logging : merupakan system
file yang dapat di-recovery untuk dapat mencatat semua perubahan terakhir pada
directory dan file secara otomatis.
· Jika transaksi system berhasil NT akan melakukan pembaharuan pada file.
·
Jika transaksi
gagal, NT akan melalui :
·
Tahap analisis
: mengukur kerusakan dan menentukan lokasi cluster yang harus diperbarui per
informasi dalam file log.
·
Tahap redo :
melakukan semua tahapan transaksi yang dicatat pada titik periksa terakhir
·
Tahap undo :
mengembalikan ke kondisi semula untuk semua transaksi yang belum selesai
dikerjakan.
Sector sparing : Teknik dynamic
data recovery yang hanya terdapat pada disk SCSI dengan cara memanfaatkan
teknologi fault-tolerant volume untuk membuat duplikat data dari sector yang
mengalami error. Metodenya adalah dengan merekalkulasi dari stripe set with
parity atau dengan membaca sector dari mirror drive dan menulis data tersebut
ke sektor baru.
Cluster
remapping : Jika ada
kegagalan dalam transaksi I/O pada disk , secara otomatis akan mencari cluster
baru yang tidak rusak, lalu menandai alamat cluster yang mengandung bad sector
tersebut.
C. Fault
tolerance : Kemampuan
untuk menyediakan redudansi data secara realtime yang akan memberikan tindakan
penyelamatan bila terjadi kegagalan perangkat keras, korupsi perangkat lunak
dan kemungkinan masalah lainnya.
Teknologinya disebut RAID (Redudant
Arrays of inexpensive Disk) : sebuah array disk dimana dalam sebuah media
penyimpanan terdapat informasi redudan tentang data yang disimpan di sisa media
tersebut.
Kelebihan RAID :
· Meningkatkan kinerja I/O
· meningkatkan reabilitas media penyimpanan
Ada 2 bentuk fault tolerance :
1. Disk mirroring (RAID 1) : meliputi penulisan data secara
simultan kedua media penyimpanan yang secara fisik terpisah.
2. Disk stripping dengan Parity (RAID 5) : data ditulis dalam
strip-strip lewat satu array disk yang didalam strip-strip tersebut terdapat
informasi parity yang dapat digunakan untuk meregenerasi data apabila salah
satu disk device dalam strip set mengalami kegagalan.
3. Model Keamanan Windows NT
Dibuat dari beberapa komponen yang
bekerja secara bersama-sama untuk memberikan keamanan logon dan access control
list (ACL) dalam NT :
· LSA (Local
security Authority) : menjamin user memiliki hak untuk
mengakses system. Inti keamanan yang menciptakan akses token,
mengadministrasi kebijakan keamanan local dan memberikan layanan otentikasi
user.
· Proses logon : menerima permintaan
logon dari user (logon interaktif dan logon remote), menanti masukan username
dan password yang benar. Dibantu oleh Netlogon service.
· Security Account Manager (SAM) : dikenal juga sebagai directory service database, yang
memelihara database untuk account user dan memberikan layan validasi untuk
proses LSA.
· Security Reference Monitor (SRM) : memeriksa status izin user dalam mengakses, dan hak user
untuk memanipulasi obyek serta membuat pesan-pesan audit.
4. Keamanan Sumber daya lokal
Obyek dalam NT [file,
folder (directory), proses, thread, share dan device], masing-masing akan
dilengkapi dengan Obyek Security Descriptor yang terdiri dari :
· Security ID Owner : menunjukkan user/grup yang memiliki
obyek tersebut, yang memiliki kekuasaan untuk mengubah akses permission
terhadap obyek tersebut.
· Security ID group : digunakan oleh subsistem POSIX saja.
· Discretionary ACL (Access Control List) : identifikasi user
dan grup yang diperbolehkan / ditolak dalam mengakses, dikendalikan oleh
pemilik obyek.
· System ACL : mengendalikan pesan auditing yang dibangkitkan
oleh system, dikendalikan oleh administrator keamanan jaringan.
5. Keamanan Registry
Tools yang disediakan dalam pengaksesan registry :
· System policy editor : mengontrol akses terhadap registry
editor, memungkinkan administrator mengedit dan memodifikasi value tertentu
dalam registry dengan berbasis grafis.
· Registry editor (regedit32.exe) : tools untuk melakukan edit
dan modifikasi value dalam registry.
· Windows NT Diagnostics (winmsd.exe) : memungkinkan user
melihat setting isi registry dan valuenya tanpa harus masuk ke registry editor
sendiri.
Tools backup untuk registry
yaitu :
· Regback.exe memanfaatkan command line / remote session untuk
membackupr registry.
· ntbackup.exe : otomatisasi backup HANYA pada Tape drive,
termasuk sebuah kopi dari file backup registry local.
· Emergency Repair Disk (rdisk.exe) : memback-up hive system
dan software dalam registry.
6. Audit dan Pencatatan Log
· Pencatatan logon dan logoff
termasuk pencatatan dalam multi entry login
· Object access (pencatatan akses obyek dan file)
· Privilege Use (paencatatan pemakaian hak user)
· Account Management (manajemen user dan group)
·
Policy change
(Pencatatan perubahan kebijakan keamanan)
·
System event
(pencatatan proses restart, shutdown dan pesan system)
· Detailed tracking (pencatatan proses dalam system secara
detail)
BENTUK
PENGAMANAN DAN PENCEGAHAN
· Mengunci regedit agar tidak dapat diubah oleh pengguna lain
· Mendisable task manager agar tidak dapat dirubah , demi
menjaga kedtabilan system operasi.
· Mengunci control panel agar tidak dapat diubah oleh pengguna
lain.
· Mendisable autorun untuk meminimalissir serangan virus.
· Memasang antivirus dan setiap menhubungkan flashdisk /
removable disk di scan terlebih dahulu sebelum di buka.
· Tidak browsing ke sembarang situs web.
· Tidak membuka file yang terlihat aneh / berekstensi aneh.
· Menggunakan password yang kuat seperti gabungan huruf dan
angka
· Menyimpan data dengan enkripsi.
· Tidak mengklik/membuka sembarang link ketika browsing
· Tidak login pada email atau situs jejaring social
jika tampilan situs/ url addres tidak seperti biasa.
Sumber :
http://diemust23.blogspot.com/2012/01/keamanan-sistem-operasi.html
http://nti0402.wordpress.com/2010/06/11/sistem-keamanan-pada-sistem-operasi/
http://portal.paseban.com/article/9229/keamanan-sistem-operasi
http://ruwana.blogspot.com/2011/10/keamanan-sistem-operasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_(komputer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar